Tax Holiday atau Pajak 0%. Tetap Hitung dan Pisahkan Laporan Depresiasi Aset Perusahaan Anda!

Pernahkah Anda merasa laporan keuangan perusahaan sudah sempurna, namun saat auditor pajak datang mengecek pabrik atau kantor cabang, “keringat dingin” mulai bercucuran? Banyak perusahaan beranggapan bahwa memiliki software akuntansi canggih sudah cukup untuk mengelola aset tetap. Padahal satu kebenaran pahit sering diabaikan: software akuntansi hanya mencatat angka, tapi buta terhadap fisik.

Ketidaksesuaian antara apa yang tertulis di buku dengan apa yang ada di lapangan bukan sekadar masalah administrasi — ini adalah celah kebocoran uang dan risiko kepatuhan pajak yang serius. Berikut lima alasan mengapa mengandalkan Excel atau modul akuntansi standar saja bisa menjadi “bom waktu” bagi bisnis Anda.

1. Jebakan “Tax Holiday”: Gratis Pajak Bukan Berarti Bebas Lapor

Banyak perusahaan penerima fasilitas Tax Holiday (Pajak Badan 0%) terlena. Karena tidak perlu bayar pajak, pencatatan penyusutan aset kerap diabaikan. Padahal, Direktorat Jenderal Pajak tetap mewajibkan pelaporan Daftar Penyusutan Fiskal (Lampiran 1A) yang akurat.

Jika sistem aset Anda tidak menghitung penyusutan fiskal selama masa libur pajak, Anda akan kehilangan basis data Nilai Buku (NBV) saat masa liburan selesai. Kegagalan melampirkan daftar aset yang valid bisa dianggap SPT Tidak Lengkap dan berisiko pada pencabutan fasilitas Tax Holiday.

2. Bahaya “Ghost Assets”: Membayar Uang untuk Barang Gaib

Periksa daftar aset Anda: tertulis 100 laptop dan 10 genset — apakah Anda yakin semua fisiknya masih ada? “Ghost Assets” terjadi ketika aset tercatat namun fisiknya hilang, dicuri, atau dibuang tanpa pelaporan.

• Anda tetap membayar premi asuransi untuk barang yang tidak ada.
• Anda membayar pajak atau biaya lain untuk aset yang sudah lenyap.
• Neraca menjadi overstated, menipu investor dan pemegang saham.

Tanpa sistem tracking berbasis Barcode / QR Code / RFID seperti VemaFATS, perusahaan berisiko membiayai “hantu” sendiri.

3. Transfer Aset Antar-Entitas: Celah Transfer Pricing

Dalam grup perusahaan dengan banyak entitas, memindahkan mesin antar PT sering dianggap sepele. Padahal perpindahan antar-entitas dengan NPWP berbeda dapat dianggap sebagai transaksi “Deemed Sale” (Dianggap Penjualan).

Jika PT penerima fasilitas memindahkan aset ke PT lain tanpa penyesuaian yang benar, ini dapat menimbulkan tuduhan praktik Transfer Pricing atau pelanggaran syarat investasi.

4. Depresiasi Bukan Sekadar Garis Lurus

Dunia nyata tidak sesederhana rumus “harga dibagi umur”. Apa yang terjadi saat dilakukan major overhaul yang menambah nilai aset? Atau saat aset menganggur beberapa bulan?

Menggunakan Excel untuk menghitung capitalized addition atau penyesuaian nilai di tengah masa manfaat rawan kesalahan manusia. Kesalahan kecil bisa merusak akumulasi penyusutan di akhir tahun.

VemaFATS menangani kompleksitas Commercial vs Fiscal Depreciation secara otomatis, termasuk penyesuaian nilai dan perhitungan tambahan modal di tengah periode.

5. Audit Defense: “Show Me The Evidence”

Saat auditor eksternal atau petugas pajak melakukan pemeriksaan lapangan, mereka tidak menanyakan “berapa harganya?” melainkan “mana barangnya?”. Jika Anda butuh berhari-hari untuk menemukan lokasi satu genset, kredibilitas dipertanyakan.

Dengan VemaFATS, Audit Defense Anda kuat: cukup satu klik untuk menunjukkan lokasi aset (geo-tagging), foto kondisi terakhir, custodian, dan riwayat perbaikan.

Kesimpulan: Jangan Biarkan Aset Menggerogoti Profit

Aset tetap adalah salah satu komponen terbesar dalam neraca perusahaan. Mengelolanya dengan “kira-kira” atau sekadar Excel adalah perjudian mahal. Software akuntansi mengurus uang (jurnal & laporan). VemaFATS mengurus barang (lokasi, fisik, & kepatuhan). Keduanya harus berdampingan.

Siap menghentikan kebocoran aset? Hubungi VemaFATS hari ini untuk konsultasi manajemen aset perusahaan Anda.