Mengenal Fixed Asset, Contoh dan Cara Pengelolaannya
Apa yang dimaksud dengan fixed asset? Apa yang membedakannya dengan aset? Bagaimana cara pengelolaan fixed asset yang benar bagi perusahaan?
Apakah Fixed Asset atau aset sama saja ? Bagi Anda yang bekerja di bidang accounting, general affair, purchasing, atau finance controller di sebuah perusahaan, istilah fixed asset mungkin bukan sesuatu yang asing. Bagi yang awam kadangkala fixed asset kerap disamakan dengan aset. Padahal didalam perusahaan, aset adalah seluruh komponen harta perusahaan yang salah satu didalamnya adalah fixed asset. Jika demikian seperti apa fixed asset sebenarnya ? Apa contoh fixed asset ?
Untuk memahami lebih jauh tentang apa saja contoh fixed asset, perbedaannya dengan aset serta cara pengelolaannya, simak artikel ini sampai tuntas!
Apa Itu Fixed Asset?
Jika dilihat dari kata pembentuknya, fixed asset terdiri dari dua kata bahasa Inggris, yakni ‘fixed’ (artinya tetap) dan ‘asset’ (artinya sesuatu yang memiliki nilai). Sehingga fixed asset dapat diartikan secara harfiah adalah sesuatu yang bernilai dan memiliki bentuk tetap.
Fixed asset biasanya berwujud dalam bentuk barang atau alat yang digunakan dalam kegiatan operasional bisnis dan memberikan manfaat finansial jangka panjang. Memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, dan diklasifikasikan sebagai properti, pabrik, dan peralatan produksi hingga kendaraan, asuransi, dan sewa yang dibayar di muka.
Dari sudut pandang accounting, fixed asset tidak sepenuhnya sama dengan aset meski sebenarnya termasuk bagian dari aset.
Setiap fixed asset pastilah sebuah aset, namun setiap aset belum tentu fixed asset. Pasalnya, aset adalah seluruh komponen harta yang dimiliki perusahaan. Didalamnya terdapat uang tunai yang disimpan pada kas atau bank, piutang dan lainnya termasuk fixed asset. Fixed asset adalah jenis aset yang bersifat tidak lancar. Artinya jenis aset yang tidak mudah diuangkan. Kenapa? Karena jenis aset ini berupa barang berwujud. Bukan berbentuk uang/cash.
Jadi, secara umum bisa disimpulkan bahwa fixed asset adalah benda-benda yang dianggap sebagai sumber daya atau harta yang dimiliki oleh perusahaan, memiliki nilai ekonomi yang dapat diukur, memiliki masa manfaat yang panjang (minimal lebih dari 1 tahun), dan tidak untuk dijual kembali yang diperuntukkan dalam kegiatan produktif perusahaan dan menunjang operasional perusahaan.
Lalu, bagaimana dengan aset? Apa saja contoh-contoh aset?
Aset atau sering juga disebut activa adalah seluruh harta perusahaan atau sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau hasil dari belanja modal yang dilakukan pemilik untuk mendapatkan sumber daya tersebut.
Contoh aset antara lain adalah kas, piutang, persediaan barang, surat kontrak, merek dagang, dan biaya tangguhan tertentu.
Contoh Aset dan Fixed Asset Berdasarkan hirarkinya
Jika kita buat ke dalam level hirarkinya, aset dan fixed asset akan terlihat sebagai berikut:
Aset atau Aktiva
Aset atau aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
- Aktiva Lancar
Kas
Persediaan
Piutang Dagang
- Aktiva tidak lancar
Aktiva tetap (Fixed Asset)
Aktiva berwujud (tangible asset)
Tanah
Bangunan
Mesin
Perabotan (furnitur)
Perlengkapan (fixtures)
Peralatan (equipment)
Kendaraan
Aktiva tidak berwujud (intangibleasset)
Lisensi Software
Goodwill
Hak Paten
Surat Kontrak
Apa Pentingnya Fixed Asset dalam Kegiatan Operasional Perusahaan?
Peran fixed asset dalam operasional perusahaan sangat penting karena beberapa sebab, yakni:
Mendukung Operasional Perusahaan
Karena sebagian dari fixed asset merupakan peralatan, maka tanpa fixed asset, perusahaan tidak akan bisa menjalankan aktivitasnya. Sebagai penggerak ekonomi di masa sekarang dan masa mendatang, seluruh aset yang Anda punya perlu dipelihara dan dikelola dengan baik.
Mencerminkan Kondisi Perusahaan
Sebagai komponen yang tercantum dalam pelaporan keuangan perusahaan yang dicatat pada laporan neraca, fixed asset mencerminkan kondisi perusahaan. Apakah dalam keadaan sehat, memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik, atau malah mengalami kemerosotan.
Bahan Pertimbangan dalam Pengambilan Berbagai Keputusan Penting
Laporan fixed asset dan nilai depresiasinya dapat menjadi bahan pertimbangan pihak pengambil keputusan. Misalnya saja, bank atau investor, yang akan berinvestasi ke perusahaan Anda, akan mempertimbangkan fixed asset yang Anda miliki sebelum menggelontorkan dana untuk Anda.
Bisa disimpulkan bahwa jumlah dan nilai fixed asset menjadi salah satu cermin penting dari profil sebuah perusahaan.
Apa Risiko yang Akan Dihadapi Jika Fixed Asset Tidak Dikelola dengan Baik?
Setelah memahami tentang pentingnya fixed asset bagi kegiatan operasional perusahaan, Anda tentu memahami bagaimana pentingnya mengelola fixed asset dengan baik. Pengelolaan dalam hal ini termasuk pencatatan dan pemeliharaan yang baik.
Pencatatan
Dalam hal pencatatan, jika Anda lalai dalam mendokumentasikan seluruh fixed asset yang Anda miliki, maka saat pelaporan keuangan, bisa saja laporan neraca menjadi tidak sesuai dan tidak valid dengan jumlah dan total nilai fixed asset Anda sebenarnya.
Pemeliharaan
Sementara itu, dalam hal pemeliharaan, apabila Anda tidak melakukan kegiatan perawatan yang berkala dan tidak memiliki histori pemakaian dan perbaikan, maka risiko kerusakan fixed asset karena pemakaian (sebelum umur ekonomisnya habis) bisa saja terjadi.
Selanjutnya, jika fixed asset tidak bisa digunakan (karena hilang atau rusak), maka perusahaan diwajibkan untuk melakukan penghapusan/disposal/write off. Jika dilakukan penghitungan ulang setelahnya, maka nilai total fixed asset perusahaan tentu akan berkurang.
Sementara itu, penggantian fixed asset yang hilang atau rusak mengharuskan Anda melakukan pembelian aset baru. Artinya, Anda harus mengeluarkan biaya investasi yang sebenarnya tidak perlu.
Bagaimana Langkah Pengelolaan Fixed Asset yang Benar?
Setelah memahami pentingnya fixed asset dan pengaruhnya dalam pelaporan keuangan, hal yang berikutnya perlu Anda ketahui adalah cara pengelolaannya. Perlu diketahui bahwa kunci dari pengelolaan fixed asset adalah pencatatan dan pembuktian.
Pencatatan artinya adalah setiap fixed asset yang Anda miliki punya identitas yang jelas, detail, dan tercatat dengan baik.
Sementara itu, pembuktian artinya setiap klaim atas atas jumlah dan nilai aset yang dimiliki dapat Anda buktikan kembali dalam bentuk bukti fisik. Di sini, user dapat mengakses informasi serta kondisi terkini dari aset tersebut.
Lalu, apa saja yang dibutuhkan agar proses pencatatan dan pembuktian fixed asset ini bisa berjalan dengan baik?
Dokumentasi
-
- Jika tidak ada dokumentasi yang baik, ini akan berisiko membuat fixed asset milik Anda tidak tercatat.
-
- Apabila dokumentasi tidak rapi, sangat mungkin bagi Anda untuk mengalami kehilangan fixed asset tanpa terdeteksi.
-
- Tidak detailnya dokumentasi akan membuat Anda berisiko kehilangan informasi atas nilai dan jumlah, nilai depresiasi, informasi perawatan, perbaikan, dan penambahan nilai fixed asset milik Anda.
Tracking
-
- Tanpa adanya metode tracking atau penelusuran fisik fixed asset, klaim nilai dan jumlah fixed asset Anda menjadi tidak kredibel.
-
- Tanpa adanya metode tracking atau penelusuran fisik pada fixed asset, Anda akan menyebabkan catatan pemakaian dan perbaikan yang mungkin pernah terjadi menjadi hilang. Hal ini menyebabkan hilangnya kontrol atas kondisi dan performance fixed asset Anda..
-
- Tanpa adanya metode tracking atau penelusuran fisik fixed asset, klaim nilai dan jumlah fixed asset Anda menjadi tidak kredibel.
Apakah Software Akunting dan Spreadsheet Bisa Mengakomodir Pengelolaan Fixed Asset yang Memadai?
Karena proses dokumentasi dan tracking yang kompleks, penggunaan aplikasi pencatatan—baik itu spreadsheet maupun software akunting—belum dapat mengakomodasi kebutuhan pengelolaan fixed asset Anda secara baik dan benar. Mengapa?
Software akunting hanya mencatat, tetapi kebutuhan tracking atau pembuktian fisik aset tidak bisa dilakukan. Untuk itu, Anda membutuhkan aplikasi khusus berupa manajemen dan tracking fixed asset yang memanfaatkan teknologi Auto ID agar fungsi tracking atas fisik aset bisa berjalan dan tercapai. Bagaimana cara kerjanya?
Aplikasi atau software, yang telah mendukung sistem management dan tracking fixed asset, akan menggunakan teknologi identifikasi untuk setiap satuan fixed asset dengan memberikan kode yang bersifat unique number dalam bentuk barcode label/tag atau RFID tag. Jadi, selain mencatat, metode pembuktian dalam bentuk tracking atas fisik aset dan pencatatan kondisi terkini dapat terjadi dan dibuktikan.
Untuk memudahkan Anda melakukan pengelolaan dan monitoring asset, termasuk fixed asset Anda kapan saja dan di mana saja dengan mudah, Anda bisa menggunakan VemaFATS. Hubungi kami untuk informasi selengkapnya!